Dini hari kusempatkan bercermin diri
Kuamati setiap garis dan gurat sisi
Sejenak terpejam dan nafas pagi kuresapi
Terlintas klise jejak dalam durasi
Dari berlalunya hari ke hari
Alasan sekian tindakan yang acapkali terjadi
Konflik sekian keputusan yang tereksekusi sejauh ini
Satu hal yang akhirnya kusadari
Bahwa tidak bisa dipungkiri
Diri ini bolehlah dikata tangguh sekali
Sama sekali bukan ungkapan memuji
Bukan pula ekspresi ujub diri
Cuma ungkapan kecil berdasar bukti
Susah sekali melawan sisi lain diri sendiri
Berat sekali mendamaikan antara kanan dan kiri
Satu lagi mentahan kesadaran untuk evaluasi diri
Satu lagi bisikan teguran untuk berhenti mencaci diri
Terlebih begitu gemarnya menyalahkan situasi
Atas semua kejadian yang tak lelah berlalu
Atas baik buruk dampaknya setelah itu
Kini aku mencoba bisa memahami aku
Kini aku mencoba bisa mendamaikan aku
Kamu memang luar biasa sisi lainku
Jika teramat banyak benci orang atas tingkahmu
Justru aku salut kamu jadi bagian dariku
Teramat bersyukurnya aku
Tuhan masukkanmu sebagi belahan karakterku
Tuhan jadikanmu sebagai penyeimbang kepribadianku
Terbesit di benak sekelebat
Cukup sudah energi terbuang bedebat
Cukup sudah gejolak diri bertengkar hebat
Toh kita hidup di satu raga wahai sejawat
Bagaimana jika kita bersepakat
Bagaimana jika kita berserikat
Buktikan bahwa kanan tidak hanya hebat
Buktikan bahwa kiri tidak cuma bisa bejat
Jogja, 181017
#cerminsesubuhan
#monologdinihari
courtesy image : https://picolo-kun.deviantart.com/gallery/
Komentar
Posting Komentar